8 Gaya Hidup Penyebab Hipertensi atau Darah Tinggi

Hipertensi atau sering disebut darah tinggi adalah penyakit yang sering menimpa masyarakat Indonesia. Kenapa masyarakat Indonesia sering terkena penyakit ini? karena pola hidup atau gaya hidup masyarakat Indonesia yang kurang sehat serta adad kebiasaan masyarakat yang meningkatkan faktor terkena Hipertensi atau darah tinggi.

Teman-teman pasti sangat ingin mengetahui apa si kebiasaan-kebiasaan hidup yang bisa meningkatkan resiko terkenanya Hipertensi atau biasa disebut darah tinggi. Untuk Menambah wawasan serta kewaspadaan teman-teman terkait pola hidup penyebab darah tinggi, saya akan bagikan beberapa keterangan gaya hidup yang bisa menyebabkan resiko terkena Hipertensi. Untuk mempersingkat waktu langsung saja ke pokok pembahasan.

1. Terlalu Banyak Mengonsumsi Sodium atau Garam

Masyarakat Indonesia sangat menggemari garam karena kebanyakan masakan daerah semuanya terbilang memiliki kadar garam yang cukup banyak untuk melengkapi rasa lezat pada makanan. Masyarakat Indonesia sangat menggemari rasa asin apalagi daerah pulau jawa rata-rata gemar dengan rasa asin. Bagi teman-teman yang gemar dengan rasa asin mulai sekarang lebih baik berhati-hati jika tidak ingin terkena Hipertensi.

2. Berlebihan Dalam Konsumsi Gula

Untuk Gula sendiri tidak memiliki dampak langsung terhadap Hipertensi tapi Gula sendiri bisa menyebabkan kelebihan berat badan sehingga meningkatkan resiko penyakit Hipertensi dan penyakit-penyakit tertentu. Untuk kegemaran rasa manis atau gula sudah menjadi hal umum dikalangan masyarakat Indonesia untuk makanan-makanan ringan, minuman-minuman tradisional bahkan ada daerah yang terkenal dengan masakan-masakan manisnya. Untuk teman-teman yang 

menggemari rasa manis berlebih sebaiknya mulai menghindarinya karena dapat meningkatkan berat badan berlebih yang dapat membawa penyakit-penyakit lainnya untuk menjangkiti tubuh kita.

3. Kelebihan Berat Badan

Untuk kelebihan berat badan saya rasa negara-negara lain seperti di daerah barat pasti merajainya sebab masyarakat disana gemar mengonsumsi makanan-makanan Junkfood atau makanan-makanan yang memiliki kadar Kolesterol tinggi. Untuk Masyarakat di Indonesia sendiri masakan-masakan daerah yang memiliki kadar kolesterol tinggi lumayan banyak teman-teman jumpai. Dan untuk teman-teman yang menggemarinya mulai sekarang sebaiknya berhati-hati agar tidak terkena Hipertensi.

5. Gemar Mengonsumsi Makanan Berlemak dan Berkalori Tinggi

Makanan yang memiliki kadar lemak dan kalori tinggi pasti memiliki rasa yang begitu nikmat hingga sulit untuk teman-teman tidak tergoda olehnya. Tapi teman-teman sebaiknya mulai menjaga diri dari makanan-makanan tersebut karena bisa meningkatkan resiko terkena Hipertensi dan penyakit-penyakit lainnya yang berbahaya untuk tubuh.

6. Merokok

Untuk rokok pasti sudah banyak yang tahu bahwa rokok tidak memiliki manfaat sama sekali tetapi menjadi favorit di kalangan pria seluruh Dunia. Untuk teman-teman yang menggemari rokok sebaiknya mulai merasa cemas dengan efek-efek yang akan ditimbulkan bukan hanya Hipertensi tapi penyakit-penyakit kronis lainnya akan mudah menjangkiti.  

7. Terlalu Banyak Mengonsumsi Alkohol

Kebiasaan mengonsumsi alkohol, alhamdulillah tidak menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia tapi menjadi kebiasaan orang-orang non muslim. Kenapa alkohol dapat meningkatkan resiko terkena Hipertensi? karena alkohol dapat merusak insulin tubuh kita yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah sehingga kadar gula dalam darah meningkat dan menyebabkan kelebihan berat badan dan penyumbatan pembuluh darah sehingga menambah kinerja detak jantung pada kondisi normal.

8. Stress

Stress juga bisa menyebabkan meningkatnya resiko terkena Hipertensi, jadi untuk teman-teman yang sering mengalami stress dalam pekerjaan atau apapun juga sebaiknya melakukan refresing untuk meringankan stress yang sedang dialami.

Sekian penjelasan gaya hidup yang dapat meningkatkan resiko terkenanya Hipertensi. Semoga dengan adanya artikel ini teman-teman jadi lebih tahu mengenai gaya hidup yang buruk serta bisa menjadi referensi untuk kesehatan kita semua.